Package Implementation Projects
Package
implementation projects adalah suatu kegiatan atau proyek yang berlangsung
dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan
dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas berupa implementasi paket proyek.
Paket proyek disini berupa paket software yang dibeli, di instal, dan
dikonfigurasi layaknya kita membeli satu set laptop beserta driver dan
software-softwarenya.
Tantangan package
implementation projects dibagi menjadi 4 scope :
Untuk
customer, kesulitan memilih paket software yang benar pada saat pembelian
produk merupakan sebuah tantangan. Kebanyakan customer tidak tahu menahu
tentang kebutuhan software yang harus mereka instal pada laptop mereka. Yang
penting di laptop mereka sudah terinstal banyak software yang notabene bukan
software sesuai kebutuhan mereka.
Untuk
supplier, penyesuaian terhadap software apa yang diinginkan customer adalah
sebuah tantangan. Memadukan paket software yang ada dengan apa yang diinginkan
customer terkadang menjadi kendala yang berarti untuk supplier. Kebanyakan
paket software yang ada tidak sespesifik sesuai keinginan customer. Sehingga
mau tidak mau customer merasa dirugikan dan kecewa karena harus menggunakan
system(software) baru bukan software sesuai keinginan mereka.
Untuk
customer dan supplier, kendala ada di pengintegrasian paket software baru
dengan sistem(software) lain yang telah ada. Butuh waktu dan analisa untuk
mendapatkan requirement baru terhadap software yang baru dengan software yang
ada.
Untuk
manager, tantangan ada di pengelolaan seri dari sub project-paket kustomisasi
dan tailoring, memastikan apakah supplier benar-benar memproteksi software yang
dibuat terhadap berbagai klaim atas software tersebut. Dan juga menjaga atau
mempertahankan pembeli dan pengguna dari paket software tersebut.
Contoh
study kasus dari package implementation projects, terdapat seorang pelanggan
yang ingin dibuatkan sebuah software sesuai keinginan dia. Dari pihak
perusahaan software sendiri membuatkan requirement-requiremen yang dibutuhkan
sesuai keinginan customer. Namun, software tidak langsung dibuat baru melainkan
memakai software yang ada dan kemudian diintegrasikan sesuai kebutuhan customer.
Untuk
memanage proyek TI diatas tentunya harus ada pengintegrasian antara komponen
paket software yang ada dengan software sesuai kebutuhan customer. Sehingga
nantinya pihak customer puas, dan pihak perusahaan software mendapat
keuntungan.
Consultancy and Business
analysis assignments
Pengertian
dari Consultancy and Business analysis assignments adalah sebuah tipe project
IT yang pengembangannya atau manajer proyeknya melakukan penggalian data
terhadap kliennya seperti halnya seorang consultan dan analis system. Mereka
melkukan invertigasi dari isu-isu bisnis yang sedang dihadapi kliennya dan pada
akhirnya akan mengusulkan penyelesaian masalnya menggunakan sebuah teknologi
informsi. Meraka (manajer project) harus juga bisa mengumpulkan informasi dari
sudut pandang klienyya meskipun sangat sulit dan membingungkan.
Tantangan
Dalam project seperti ini, tantangan yang biasanya di hadapi oleh project managernya :
Dalam project seperti ini, tantangan yang biasanya di hadapi oleh project managernya :
1. Proejct
manager harus mampu melihat atau membayanagkan bagaimana software tersebut saat
jadi nanti, senatural mungkin, harus mampu memperkirakan kesulitan yang akan
dihadapi, meencanakan dan mengontrol bagaimana project tersebut akan
dijalankan. Sehingga pekerjaan projectmanajer lebih dari sekedar seorang
consultan dan analysis. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dari kostumernya
mungkin merupakan dari kebutuhan end costumer yang belum begitu paham dengan
permasalahan yangh mereka hadapai atau menentukan solusi yang cocok.
2. Project
manajer harus mampu memberikan pengertian terhadapap kostumer bahwa project
yang dia kerjakan membutuhkan biaya dan waktu yang fleksible, karena batasan
permasalahn yang dihadapi belum begitu jelas.
3. Seorang
project manager harus mampu menentukan batasan dari system yang akan dibuat,
karena project yang dibuat hanya berdasarkan investigasi terhadap kostumer
dimana ostumer tersebut juga belum terlalu paham dengan permasalahan yang
dihadapinya.
Bagaiamana Manajer Proyek
Memenage Proyek IT tersebut
Bila
dilihat dari proses bisnis yang terjadi, dimana costumer belum begitu paham
mengenai kebutuhan apa saja yang sebernarnya dibutuhkannya, sehingga untuk
mengcover ketidakjelasan kebutuhan costumer tersebut manager proyek bisa
menggunakan metode prototyping. Karena metode prototyping dapat memberi
gambaran sementara berupa aplikasi jadi terhadap costumer akan system yang
diharapkan. Costumer tidak hanya membanyangkan saja dan costumer bisa ikat
berkolaborasi dalam proyek tersebut.
Question:
What
are the principal difficulties facing the manager of a consultancy or business analysis
assignment? How could these be overcome?
Answer
Kesulitan utama yang dihadapi oleh
seorang manager dalam proyek ini adalah manager akan kesulitan menentukan
requirement yang diharapkan oleh kostumer, diarenakan dari pihak kostumer belum
mampu menjelaskan kebutuhan yang sebenarnya dibutuhkan karena kostumer adalah
orang yang awam dalam teknologi informasi. Untuk mengatasi masalah ini seorang
manager bisa menerapkan metode prototyping dalam pengembangan aplikasi yang
diinginkan oleh kostumer, sehingga kostumer bisa memiliki gambaran yang jelas
mengenai system yang diharapkannya. Namun harus ada pembatasan pembuatan
prototyping system, agar tdak pengembangannya dapat dicontrol.
Referensi
Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates (halaman 3 – 11)
Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates (halaman 3 – 11)
https://dharmawanyoga.wordpress.com/2012/02/23/tugas-02-types-of-project-consultancy-and-business-analysist-package-implementation/